Tribratanewspemalang.com – Pada tanggal 25 Juli 2016 pukul 09.30 s.d 11.30 wib bertempat di alun-alun kab. Pemalang telah berlangsung Kegiatan Aksi Simpati elemen masyarakat Kab. Pemalang dalam rangka menolak terhadap segala bentuk aksi Radikalisme Terorisme di Indonesia dan mengutuk keras atas kejadian bom bunuh diri di Mapolres Surakarta dengan korlap Mahfudin ( Ketua Ansor Kab.Pemalang ) yang diikuti + 700 orang.
Acara tersebut juga dilakukan pembacaan “Pernyataan Sikap Penolakan Penyebaran Ideologi Radikal Di Kabupaten Pemalang” sebagai berikut:
“Kami Generasi Muda Kabupaten Pemalang yang terdiri dari Gabungan Pemuda Ansor, Fatayat Nahdlatul Ulama, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kabupaten Pemalang, PP (Pemuda Pancasila), PPM (Pemuda Panca Marga), GSNI (Gerakan Siswa Nasional Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), FKPPI ( Forum Komunikasi Putra Putri Indonesia )”
dengan ini menyatakan sikap :
- NKRI Harga Mati
- Pancasila sebagai dasar Negara wajib dipertahankan
- Menolak segala bentuk ekstrimisme, radikalisme, dan terorisme yang mengatasnamakan agama.
- Mengutuk segala bentuk kejahatan kemanusiaan atas nama Islam yang berakibat pada hilangnya nyawa, cacat fisik, trauma psikis, dan pemiskinan secara ekonomi
- Mengajak kepada semua orang, terutama kalangan generasi muda, untuk tidak bergabung dengan gerakan ekstrimisme, radikalisme dan terorisme yang mengatasnamakan agama.
- Mengajak seluruh komponen masyarakat untuk turut serta mewaspadai segala bentuk kegiatan yang mengarah kepada aksi radikalisme, dan terorisme.
Alat peraga/spanduk yang digunakan bertuliskan sebagai berikut :
- Pancasila,UUD dan NKRI harga mati Pemuda Panca Marga menolak ” paham radikalisme dan anti terorisme”.
- Ini indinesia brow !! dasar negaranya Pancasila buat kami perbedaan itu bineka tunggal ika kami menolak paham komunisme dan radikalisme.
- Keluarga besar Pemuda Pancasila Kabupaten Pemalang menolak terotisme dan radikalisme bagi kami pancasila dan NKRI harga Mati….! Pancasila abadi….!.(Pemuda Pancasila ).
- Pancasila dan NKRI sumpah kita tumpah darah kita merah putih dalam dada dan jiwa kita.
- Pancasila landasan dan sumber dari segala sumber hukum di indonesia bro,sing ora setuju silahkan minggat dari tanah ibu pertiwi.
- Kami putra putri indonesia ora nampa warga negara anti pancasila paham..?
- LPPH PP Kab Pemalang menolak keras serta siap membumi hanguskan paham komunis dan radikalisme NKRI Harga MATI…!!!.
- Nasionalis religius YA!, Religius Nasionalis Yess!, Religius anarkis No!.
- Pemuda panca marga siap mempertahankan PANCASILA, UUD 45 dan NKRI ” Menolak paham Radikalisme dan Terorisme”
- Srikandi pemuda pancasila Kab Pemalang mengutuk keras TERORISME dan RADIKALISME..!!! Pancasila dan NKRI Harga Mati ,sekali layar berkembang surut kita berpantang.
- Tolak faham radikalisme.
Kapolres Pemalang AKBP Kingkin Winisuda, S.H., S.I.K. memberikan apresiasi yang setinggi- tingginya kepada seluruh elemen masyarakat yang pada siang hari ini secara singkat dan nyata menolak serta menentang radikalisme. Kapolres juga mengajak warga Pemalang untuk mengawal kab. Pemalang ini agar nyaman dan mempersempit ruang geraknya agar kab. Pemalang terhindar dari radikalisme dan terorisme dan juga membuka mata dan telinga serta tingkatkan kepedulian, kepekaaan terhadap dinamika masyarakat yang ada disekitar kita.
Kamso, dari salah satu Ormas, Pemuda Banser mengungkapkan bahwa saat ini bayak Orang – orang yang berjuang mengatasnamakan agama namun bisa memecah belah persatuan NKRI sehingga kita harus dengan tegas menolak paham Radikalisme di NKRI. Pemalang menolak keras paham radikalisme yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI. Siapa saja yang tidak suka dengan Pancasila pergi dan enyahlah dari NKRI.
Senada dengan Kamso, Edi Suprayogi dari Pemuda Pancasila, selain menolak faham radikalismed tumbuh di Pemalang, ia juga mendukung agar akar-akar dan bibit radikalisme dibasmi habis. Demikian juga dengan perwakilan ormas lainnya, Anggun dari GSNI.
Bupati Pemalang, H. Junaedi dan Forpompida, termasuk Dandim 0711 Pemalang, Letkol Inf Abdul Hamid yang ikut hadir berpandangan sama, bahwa Radikalisme tidak bisa dibiarkan tumbuh dan berkembang di wilayah manapun di Indonesia.
Humas Polres Pemalang
from WordPress http://ift.tt/2apYm8f
via IFTTT
EmoticonEmoticon